Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018
kamu ada— kamu diunduh untuk melenyap sepi hati diupgrade untuk lebih membahagiai diremove jika sudah mengkhianati dan menyakiti
sanggup memahami, mengerti dan menikmati— aku diadaptasi untuk memahami direaliasi agar sepenuhnya mengerti bahwa cinta ada untuk dinikmati
aku takut jatuh cinta... ketika kamu menonton film yang bagus dan kamu suka, tapi saat selesai, bukankah kamu merasa hampa? pada saat seperti itu, bukankah kamu akan berpikir bahwa akan lebih baik jika kamu tidak pernah melihatnya dari awal dan membiarkan kamu dari perasaan hampa seperti itu? bukankah itu juga terjadi setelah makan steak yang enak bukan? kau senang karena enak, tapi setelah itu, menghilang dan kosong. tapi tidak peduli apakah itu steak, atau film atau seseorang sepertimu..... semuanya sama kau tidak akan bisa merasakan sesuatu yang hebat jika itu tidak mendatangimu, kamu juga tidak perlu mengalami perasaan yang sedih karena kehilangannya
Di lorong tempat musim berlalu Aku bertemu dengan seseorang sepertimu Saat aku ingin berbagi denganmu Yang sedang berdiri di sana Kapan dimulainya? Aku mulai mengandalkanmu Di sudut hatiku Kenangan terbangun satu per satu Aku terus memikirkanmu Aku terus merindukanmu Hari demi hari, satu per satu Tumbuh di hatiku Wangimu yang menerbarkan hati Napasmu menujuku Aku memejamkan mata erat Karena aku takut hatiku berdebar Selamat tinggal selamat tinggal, saat-saat yang tidak akan pernah datang Saat-saat yang menjadi kacau tanpa diketahui Aku ingin mempertahankanmu Tapi aku membiarkanmu pergi
pergi kemana rindu? apa dia menghilang bersamamu dan harapan itu?
Apakah kamu pernah menyukai seseorang? Memandanginya dari kejauhan? Mencuri senyumnya atau mendengar suaranya? Menggambar wajahnya? Mengobrol dengannya? Orang yang saat itu datang dalam kehidupanku, memberikan senyuman hangat, yang kupikir akan bertahan untuk selamanya.. Apakah suatu saat nanti aku akan kecewa? Entahlah. Yang kutahu selama ini aku bahagia.. Bertemu dengannya adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan padaku. Walau seiring waktu harapan mulai terlihat semu, tapi aku mempercayai diriku. Tidak. Lebih dari sekedar mempercayai. Terlalu dalam menanam rasa, sampai-sampai aku terlalu kuat untuk mendapat luka. Benar.. Sekarang, biarkan aku melepas bayangmu.. Karena aku cuma pecundang yang benar-benar payah. Walau nyatanya harapan itu benar-benar menjadi semu, walau tidak ada lagi matahari yang bersinar, tapi aku tahu, bahwa kamu pernah menjadi matahari yang menyinari kehidupanku..