mengadu kata

malam ini, tentang rasa yang tak mudah hilang, tentang cerita yang tak bisa diakhiri walau sudah berakhir, tentang rindu yang datang tanpa kau minta, juga tentang kenangan yang menjadi alasan mengapa kau masih saja bertumpu pada keinginan untuk memilikinya, aku........ ingin kamu.

Perasaan ini masih utuh, terselip diantara lembar memori yang awalnya tertata rapi bersama memori lain. Aku tidak pernah sadar masih menyimpannya. Kenapa masih ada di sini? Kenapa tidak menghilang saja seperti si pemberi? Kenapa harus membuatku jadi...... rindu?

Sorot rembulan mencelos ke dalam celah jendela kamarku. Terang bulan diantara gelap semesta ini membuat pikiranku menyendu. Berbaring menerawang langit-langit kamar, terbayang indah tatapmu kala itu masih terus hilir mudik dalam benakku. Serak suaramu itu tanpa kubujuk menggema sendiri di sepanjang lorong telingaku. Teduh wajahmu masih lekat menempel pada kepalaku. Kisah-kisah yang sudah berlalupun berputar dalam memori membuat gebu. Rindu yang hanya satu, kini sampai seribu. Aku, merindukanmu.....